Jumat, 29 Januari 2010

Jabir bin Aflah


Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Jabir bin Aflah. Ia sering di kacaukan dengan tokoh lain yang juga bernama Jabir, yaitu Jabir Ibnu Hayyan, seorang alkemis abad ke-8 M, sebab keduanya memliki nama Latin yang sama, yaitu Ceber. Padahal, Jabir bin Aflah adalah seorang astronom kawakan pada abad pertengahan. Ia berasal dari Seville (Isybilia). Di Eropa, dialah astronom muslim pertama yang membangun observatorium Giralda yang terletak di kota kelahirannya. Jabir bin Aflah meninggal dunia pada tahun 1150 M.

Adapun karya astronomi yang sempat ditinggalkan oleh Jabir bin Aflah dan sekarang masih dapat di jumpai adalah “Kitab al-Haya”, yakni sebuku tentang astronomi. Salinan buku ini terdapat di Berlin dengan judul “Ishlah al-Majisti” (“Correction of Almagest”, koreksi terhadap Almagest).

Didalam “Kitab al-Haya”, Jabir bin Aflah dengan tajam mengkritik beberapa pandangan dan pikiran Ptolemaios, terutama ketika ia menegaskan bahwa planet-planet yang lebih dekat, yakni Merkurius dan Venus, tidak mempunyai parallax yang tampak (dapat dilihat), meski Jabir sendiri memberikan parallax sekitar 30 untuk matahari. Juga dinyatakan bahwa planet-planet ini lebih dekat dengan bumi dari pada dengan matahari.

Buku tersebut merupakan catatan berharga dan amat bernilai sebagai pengantar ke bagian astronomi, disertai dengan suatu bab khusus tentang trigonometri. Pada bagian trigonometri sferis, dia mengambil “Rule of the Four Magnitudes” (Aturan Empat Besaran) sebagai landasan untuk turunan rumusnya serta memberikan rumus utama yang kelima untuk sudut segitiga yakni Cos A = Cos a . Sin B. Sedangkan dalam trigonometri bidang, dia menyelesaikan soal-soal yang ada dengan bantuan ‘chord’ (penghubung antara dua buah titik dalam sebuah lingkaran) sebagai pengganti dari penggunaan fungsi-fungsi trigonometri: Sinus dan Cosinus. “Kitab Al-Haya” ini telah diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh Gerard dari Cremona, yang kemudian diterbitkan oleh Fetrus Apianus pada tahun 1534 M. di Nuremburg.

Jabir bin Aflah pula orang yang menciptakan bola Armillary untuk mengukur kedudukan benda-benda langit, serta mengarang sebuah buku yang menunjukan kesalahan system Ptolemaeus dan mencoba memperbaikinya. Jadi tidak mengherankan bila nama Jabir bin Aflah begitu berkibar dalam bidang astronomi pada masanya.

read more...

Minggu, 24 Januari 2010

Tentang Perihnya Sakaratul Maut

Nabi Isa Al-Masih AS berkata:

”Dunia ini ada tiga hari, yaitu hari kemarin yang telah berlalu dan tidak ada sesuatu yang dapat engkau lakukan dengan hari itu. Hari esok yang engkau tidak mengetahui apakah engkau dapat menemukannya atau tidak? Dan hari sekarang yang sedang engkau hadapi, maka gunakanlah sebaik mungkin.

Dunia ini ada 3 jam, jam yang telah lewat. Jam berikutnya yang engkau tidak mengetahui apakah engkau akan menemukannya atau tidak? Dan yang sekarang yang sedang engkau hadapi, maka hendaklah engkau menggunakannya sebaik mungkin. Karena engkau pada hakekatnya tidak memiliki kecuali satu jam itu saja. Kematian selalu mengancam dari jam yang satu ke jam yang berikutnya.”

Ketika Umar bertanya tentang pati kepada Ka’ab, dia menjawab:”Pati adalah seperti pohon duri yang masuk kedalam tubuh manusia, setiap duri berkait dengan urat, kemudian ditarik sekuatnya sehingga urat-urat yang lemah ikut putus, dan duri yang lemahpun tersisa ketika membentur tulang keras.”

Disebutkan bahwa Izrail, Malaikat Maut itu memiliki empat wajah:
1. Di atas kepalanya, 2. Berada di depan,
3. Berada di belakang punggung, 4. Berada di kedua kaki.

Dia mencabut ruh para Nabi AS dan para Malaikat dengan wajah diatas kepalanya, ruh orang-orang mukmin dengan wajah di bagian depannya, ruh orang-orang kafir dari wajah dibelakang punggungnya dan ruh para jin dengan wajah dibawah kakinya.

Sebuah kaki Izrail, Malaikat Maut berada di atas titian Jahannam, sedang kaki yang lain di atas singgasana surga. Dan karena besarnya Izrail, Malaikat Maut , maka seandainya seluruh air laut dan sungai ditumpahkan di atas kepalanya maka tidak setespun tumpah ke Bumi. Allaahu Akbar.
Disebutkan bahwa Izrail, Malaikat Maut mempunyai bawahan berupa 70 Malaikat Rahmat dan 70 Malaikat Adzab.

Ketika dia mencabut ruh seorang mukmin, dia akan menyerahkannya kepada Malaikat Rahmat, lalu Malaikat-Malaikat Rahmat itu menggembirakannya dengan surga dan pahala serta membawa naik ke Langit sampai setinggi-tingginya surga Illyin. Tetapi apabila ia mencabut nyawa orang kafir, dia akan menyerahkannya kepada Malaikat-Malaikat Adzab, kemudian mereka membawanya ke Neraka Sijjin sampai ke tempat yang paling bawah. (Mathaali’ul Anwar)

Rasulullah Muhammad SAW bersabda:”Berceritalah tentang Bani Israil, tiada bahayanya, karena zaman mereka terjadi berita yang aneh/ganjil.” Kemudian beliau menceritakan tentang sekelompok mereka yang lewat di makam/kuburan, lalu berhenti shalat dan memohon salah satu dari mereka (mayat) di dalamnya keluar. Setelah shalat, benarlah mereka melihat kepala manusia timbul dari dalam tanah, dan mayat itu berkata:

”Demi ALLAH, aku mati sejak 90 tahun yang lalu, sampai saat ini rasa sakitnya belum juga sembuh, untuk itu hendaklah kalian berdo’a agar ALLAH mengembalikan aku seperti tadi (dalam keadaan mati, agar hilang sakit yang teramat ini).”

Padahal mayat itu adalah seorang yang tekun beribadah, terbukti dari bekas sujud pada dahinya, terbayangkah pedihnya maut padahal mayat tersebut tekun beribadah meski telah meninggal 90 tahun yang lalu.

Nabi Isa AS pernah dituntut oleh orang kafir untuk menghidupkan mayat orang dahulu kala karena mereka mengira Nabi Isa AS hanya dapat menghidupkan mayat yang baru-baru saja dan perkiraan mereka mungkin mayat itu belum mati yang sesungguhnya. Lalu Nabi Isa AS berkata:

”Boleh kau pilih mana yang dikehendaki!”. Mereka pilih Sam putra Nabi Nuh AS. Kemudian Nabi Isa AS memenuhi tuntutan mereka, pergi ke kuburnya, melakukan shalat 2 rakaat, berdo’a kepada ALLAH, lalu hiduplah Sam bin Nuh AS dengan idzin ALLAH. Mereka melihat putih rambut kepalanya dan putih jenggotnya, ditanyakan kepadanya:

”Kenapa rambut dan jenggotmu berubah (putih)? Padahal ketika itu belum ada uban?”. Jawabnya:”Ketika mendengar panggilan keluar, aku mengira hari kiamat telah tiba, akibatnya berubahlah rambut kepala dan jenggotku beruban karena takutnya.”

Ditanyakan lagi:”Sejak kapan kamu meninggal?” Jawabnya:”sudah 4000 (empat ribu) tahun dan pedih perih sakitnya (mati) masih membekas, hingga saat ini masih terasa.” (Durratul Wa’idhiin).
read more...

Jumat, 22 Januari 2010

Ruh Orang Kafir Saat Dicabut Nyawa

Selanjutnya Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
“Adapun orang-orang kafir, ketika akan mati, didatangi Malaikat yang hitam mukanya, hitam pula pakaiannya, mereka (Izrail, Malaikat Maut , Malaikat Rahman dan Malaikat Adzab) duduk di depannya.

Tidak lama kemudian datanglah Izrail, Malaikat Maut duduk disebelahnya dan berkata:”Hai ruh jahat, keluarlah menuju kemarahan ALLAH, menuju tempat terhina dan tersiksa.” Tersebarlah seluruh anggota tubuhnya, LALU RUH DICABUT SEKERAS-KERASNYA, SEPERTI MENCABUT BESI DARI BULU BASAH, URAT-URAT DAN OTOT-OTOTNYA PUTUS-PUTUS, IA DITERIMA DAN DIMASUKAN KAIN BULU HITAM BERISI API MENDIDIH, dibawanya keluar, baunya basin bangkai, lalu dibawa naik.

Setiap melewati kumpulan Malaikat, mereka bertanya:”Ruh jahat siapakah yang basin itu?” Jawabnya dengan sebutan yang sangat jelek:”Ruh fulan bin fulan.”

Hingga terdengar Langit, akan masuk tapi pintu tidak dibukakan, Rasullah SAW membaca ayat, artinya:
“.....Sekali-kali tidak akan dibukakan pintu Langit untuk mereka, dan tidak dapat masuk surga (kecuali jika ada) onta bisa masuk kepada lobang jarum (hal ini tidak mungkin). Demikianlah balasan orang-orang dhalim.” (Al-Araf:40)

Lalu perintah ALLAH:”Tulislah ketentuannya di (Neraka) sijjin, terlemparlah ruh itu, Firman:”Barang siapa menyekutukan ALLAH, tidak bedanya seperti terjun dari Langit lalu disambar burung besar, atau dibanting ke jurang curam sejauhnya.” (Al-Hajj:31)

Setelah itu ruh melekat lagi ketubuhnya di dalam kubur, saat mayit itu masih mendengar serakan kaki pengantar jenazahnya maka datanglah Malaikat munkar dan Malaikat nakir dengan pertanyaan yang jawaban dari mayitnya tidak memuaskan.

Maka datanglah sebuah seruan keras:”Dusta dia, hamparkan dan bukakan pintu Neraka baginya.” Lalu terasalah hawa panas Neraka, kuburnya menyempit dan hancurlah tulang rusuknya, tidak lama kemudian datanglah seorang yang bermuka buruk, basin bangkai baunya dan menggertak: ”Sambutlah hari buruk bagimu, saat yang DULU DI DUNIA MEMBANTAH DAN KEPALA BATU ketika diperingatkan"

Diitanyalah kepadanya:”Siapakah kamu ini?” jawabnya:”Aku adalah laku jahatmu selama kamu di dunia.” Dan mayit berkata:”Ya Tuhan, tunda dulu hari kiamat, jangan keburu hari kiamat.”

Adapun setelah masuk , tanahnya bicara:”Sejak dulu aku benci kepadamu ketika kau hidup diatasku, lebih-lebih setelah mati, tidak habis-habisnya aku membencimu.” lalu kubur menjadi sempit dan hancurlah tulang-tulang rusuk dihimpit Bumi, Ular sebesar leher unta datang menyabit-nyabit dagingnya sampai hanya tinggal tulangnya.

Malaikat buta, tuli lagi bisu memukulnya dengan gada besi, jeritannya didengar oleh semua mahluk diLangit dan Bumi ini kecuali manusia serta jin dan keadaannya tidak dilihat, ditambah lagi setiap pagi dan sore hidangan siksa api Neraka untuknya.”

Berikut ini disajikan hadist-hadist yang menerangkan bahwa kubur kan menghimpit penghuninya, walau orang saleh sekalipun.
An-Nasa’i meriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, dia berkata bahwa Rasulullah Muhammad SAW bersabda:”INILAH ORANG YANG MENYEBABKAN ’ARSY ALLAH YANG MAHA PENGASIH BERGONCANG, PINTU-PINTU LANGIT DIBUKAKAN BAGINYA, DAN DISAKSIKAN OLEH 70.000 MALAIKAT, NAMUN TETAP DIHIMPIT DENGAN SATU HIMPITAN (SEHINGGA TULANG RUSUK BERSILANGAN) LALU DILONGGARKAN.”

Wahai saudaraku, coba telapak tangan kita rapatkan sehingga jari-jari tangan saling bersilangan. Lalu bagaimana dalam rasa sakitnya jika tulang-tulang rusuk kita saling bersilangan? Lalu bagaimana rasa tempurung kepala kita dihimpit seperti itu? Tidak ada kematian setelahnya sehingga rasa sakit itu akan tetap terasa.

Adapun orang yang dimaksud adalah Sa’ad bin Mu’adz RA. Dan diantara hadist yang diriwayatkan oleh Syu’bah bin Al-Hajjaj, dengan isnadnya kepada Aisyah RA, bahwa dia berkata:”Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya kubur itu punya himpitan. Andaikan ada orang yang selamat dari himpitan kubur, tentu Sa’ad bin Mu’adz pun selamat darinya.”

Hannad bin As-Sirri menyebutkan: Telah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Fudhail, dari ayahnya, dari Ibnu Abi Mulaikah, dia berkata:”Tidak seorang pun diselamatkan dari himpitan kubur. Tidak pula Sa’ad bin Mu’adz, yang salah satu sapu tangannya lebih baik daripada dunia seisinya.”

Dia katakan pula: Telah menceritakan kepada kami, Abdah bin Ubaidillah bin Umar, dari Nafi’, dia berkata:”Telah disampaikan kepadaku berita bahwa jenazah Sa’ad bin Mu’adz disaksikan oleh 70.000 Malaikat yang tidak pernah turun ke bumi sama sekali. Dan sesungguhnya telah sampai kepadaku berita, bahwa Rasulullah Muhammad SAW bersabda:”Sahabat kamu sekalian ini dihimpit dengan sekali himpitan dalam kubur.”

Ali bin Ma’bad meriwayatkan dalam kitab Ath-Tha’ah wa Al-Ma’shiyah:”Dari Nafi’, dia berkata:”Kami datang kepada Shafiyah binti Abu Ubaid, istri Abdullah bin Umar ketika dia ketakutan. Kami bertanya:”Kenapa kamu?”. Dia menjawab: “Aku baru datang dari salah seorang istri Rasulullah Muhammad SAW.

Dia menceritakan kepadaku bahwa Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya aku benar-benar melihat, andaikan ada orang yang dipelihara dari siksa kubur, tentu Sa’ad bin Mu’adz pun dipelihara darinya. Sesungguhnya dia dihimpit satu kali himpitan disana.”
read more...

Kamis, 21 Januari 2010

DINASTI KAROLING, 751-814 M

Dinasti Karoling mendirikan kekaisaran pertama Eropa yang kaya dan kuat. Sebelumnya mereka adalah ‘orang barbar’ Jerman yang dikenal sebagai orang Franka.

Orang Franka bermukim di wilayah yang kini adalah Negara Belgia dan Prancis bagian utara. Pemimpin mereka, Clovis (481-511), dari Dinasti Meroving, mendirikan ibukota di Paris. Clovis lalu memeluk Kristen dan memperoleh dukungan dari Roma. Ia menyatukan suku-suku Franka, mengalahkan orang Gaul, Alemanni (konfederasi suku Jerman) dan Visigoth, serta membangun kerajaan dengan wilayah seluas Prancis modern. Anak-anaknya ikut terlibat, tetapi kemudian timbul perpecahan. Kekuasaanpun jatuh ketangan Karel Martel, yang memimpin bangsa Franka melawan pasukan penyerbu Muslim di Poitiers pada tahun 732 M. Karel mendirikan Dinasti Karoling. Pada tahun 751, dibawah anaknya yang bernama Pepin, Dinasti Karoling menggantikan Dinasti Meroving sebagai penguasa Franka. Pada tahun 768, putra Pepin, Carloman dan Karel Agung (Charlemagne), mewarisi kerajaannya. Carloman wafat pada tahun 771 dan Karel Agung mengambil alih kekuasaan penuh. Pertama, ia menaklukan sisa Prancis, lalu wilayah yang sekarang dikenal sebagai Jerman, Italia, dan Belanda, serta mendirikan sebuah kekaisaran besar di Eropa. Di Eropa tengah, ia memerangi bangsa Sakson dan Avar, serta memaksa mereka menganut agama Kristen.

RENAISANS KAROLING

Karel Agung mendukung Gerja katolik beserta pengaruhnya dalam kerajaan. Sebagai imbalannya, Paus menobatkan Karel Agung sebagai kaisar Romawi Suci I pada tahun 800. Karel Agung adalah pencipta undang-undang dan pendiri banyak sekolah, katedral, dan biara yang dikelola oleh para biarawan Irlandia, Inggris, dan Italia. Ia juga mengundang para sarjana, juru tulis, arsitek dan filsuf ke istana. Ibu kota di Aachen menjadi pusat pendidikan utama di dunia Kristen barat. Karel Agung wafat pada tahun 814. penggantinya Louis yang Saleh memerintah dengan baik, tetapi ketika wafat pada tahun 843 kekaisaran di bagi di antara ketiga anak lelakinya. Kekaisaran ini kemudian menjadi dua Negara, Jerman dan Prancis. Dinasti Karoling memerintah Jerman sampai tahun 911 dan Prancis sampai 987.





read more...