Selasa, 12 April 2011

On The Spot: 7 Virus Mematikan


1. Virus Ebola

Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai 100%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo.

Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 100% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum ditemukan.

Sejauh ini, Ebola adalah penyakit yang paling mematikan diseluruh dunia. Kesempatan untuk hidup jika terinfeksi penyakit ini masih 0% alias tidak mungkin, dan sampai sekarang masih dicari vaksinnya. Penderita biasanya bisa langsung meninggal dalam siklus 6 hari sampai 20 hari, alias sangat cepat. Sekarang bisa dikatakan bahwa Ebola adalah penyakit yang paling dihindari untuk terjangkit diseluruh dunia.

2. Enterovirus

Enterovirus adalah genus (+) virus ssRNA berhubungan dengan penyakit manusia dan beberapa mamalia. serologi studi telah dibedakan Enterovirus 66 manusia serotipe berdasarkan antibodi tes netralisasi. Tambahan antigenik varian telah didefinisikan dalam beberapa serotipe berdasarkan berkurang atau nonreciprocal-netralisasi silang antara strain varian. Berdasarkan mereka patogenesis pada manusia dan hewan, enterovirus awalnya diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, polioviruses, Coxsackie A virus (CA), Coxsackie B virus (CB), dan echoviruses, tapi itu cepat menyadari bahwa ada tumpang tindih yang signifikan dalam sifat biologis virus dalam kelompok yang berbeda. Enterovirus terisolasi baru-baru ini diberi nama dengan sistem angka berturut-turut: EV68, EV69, EV70, dan EV71, dll.

Enterovirus mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun, dan sering ditemukan dalam cairan pernafasan (misalnya, air liur, dahak, atau lendir hidung) dan tinja dari orang yang terinfeksi. Secara historis, polio adalah penyakit yang paling signifikan yang disebabkan oleh Enterovirus, virus polio . Ada 62 non-polio enterovirus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia: Coxsackie A virus, Coxsackie B virus 6, 28 echoviruses, dan 5 lainnya. Enterovirus 23 virus polio, serta coxsackie dan echovirus menyebar melalui fecal-oral rute . Infeksi dapat mengakibatkan berbagai gejala mulai dari penyakit pernapasan ringan ( flu biasa ), tangan, kaki dan penyakit mulut , akut hemoragik konjungtivitis , meningitis aseptik , miokarditis , parah neonatal sepsis seperti penyakit-, dan akut flaccid paralysis .

3. SARS

Sindrom Pernapasan Akut Berat (bahasa Inggris: Severe Acute Respiratory Syndrome, SARS) adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang dipercayai disebabkan oleh virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia.

Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS menyebar sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari 2003, kemudian ke negara lain dengan perantaraan wisatawan internasional. Kasus terakhir dari epidemi ini terjadi pada Juni 2003. Dalam wabah itu, 8.069 kasus muncul yang menewaskan 775 orang.

4. Virus Hepatitis B

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia.

Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.

5. Virus H1N1

Flu babi (Inggris:Swine influenza) adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus Influenzavirus A.

Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.

Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian Flu babi diketahui disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 H1N2, H3N1, H3N2, and H2N3.

Di Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998. Namun sejak akhir Agusuts 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.

6. Virus H5N1

H5N1 adalah sebuah subtipe virus flu burung. Virus ini menyebabkan penyakit di banyak spesies termasuik manusia dan merupakan ancaman pandemik influenza. Para ahli mempercayai bahwa virus H5N1 dapat termutasi menjadi bentuk yang dapat menular dengan mudah dari manusia ke manusia. Bila mutasi seperti itu terjadi, kemungkinan akan tetap sebagai subtipe H5N1 atau dapat berubah subtipe seperti H2N2 ketita dia berevolusi menjadi "strain" Flu Hong Kong H3N2.

7. HIV

HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama Sel T CD4+ dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.

HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002). Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.

HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. HIV-2 merupakan spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002).

Tiga grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresi genom viral yang disebut env, yaitu: M, N dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak ditemukan dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara lain: B (di Amerika dan Eropa), A dan D (di Afrika), C (di Afrika dan Asia).

Infeksi susulan oleh subtipe yang berbeda, menimbulkan bentuk rekombinan sirkulasi (bahasa Inggris: circulating recombinant form, CRF).

Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus, rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asia tenggara. Meskipun demikian, prekursor CRF AE berupa tipe E masih belum ditemukan.

47% infeksi yang terjadi di seluruh belahan dunia merupakan subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 4% adalah subtipe D dan 4% merupakan CRF AE, sisa 5,7% terdiri dari subtipe dan CRF lain. Riset HIV terakhir 95% terfokus pada subtipe B, sedangkn beberapa laboratorium menggunakan subtipe C.

Sumber:
On The Spot Trans 7
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Ebola
http://en.wikipedia.org/wiki/Enterovirus
http://id.wikipedia.org/wiki/SARS
http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_B
http://id.wikipedia.org/wiki/Flu_babi
http://id.wikipedia.org/wiki/H5N1
http://id.wikipedia.org/wiki/HIV

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "On The Spot: 7 Virus Mematikan"

Posting Komentar