Petir Abadi Catatumbo
Petir Catatumbo yang misterius adalah sebuah fenomena alam yang unik di dunia. Terletak di muara sungai Catatumbo di Danau Maracaibo. Fenomena ini berupa awan petir yang membentuk sebuah “garis” kilat sepanjang 5 kilometer, setiap 140 – 160 malam dalam setahun, selama 10 jam tiap malam, dan lebih dari 280 kali dalam 1 jam itu. Ini hampir bisa disebut ‘badai permanen’. Petir ini mempunyai intensitas 400.000 ampere dan terlihat hingga 400 km jauhnya. Menurut penelitian, petir ini terjadi karena tumbukan angin yang berasal dari Pegunungan Andes. Petir ini juga dijadikan sebagai navigasi oleh para pelaut.
Hujan Ikan
Peristiwa ini terjadi di Departamento de Yoro, Honduras antara bulan Mei dan Juli 1998 lalu. Namun hingga kini, masyarakat setempat terus mengenang peristiwa langka itu dengan rutin menggelar perayaan yang dikenal dengan "Festival de la Lluvia de Peces" ( Festival Hujan Ikan). Dalam festival, seluruh warga berpesta pora dengan memasak berbagai macam menu dari ikan.
Sejumlah saksi yang mengalami fenomena menakjubkan itu menuturkan, hujan ikan itu diawali dengan awan gelap di langit. Kemudian diikuti oleh petir, guntur, angin kencang dan hujan lebat selama 2 sampai 3 jam. Setelah hujan berhenti, ratusan ikan hidup ditemukan di tanah. Orang-orang pun membawa pulang ikan-ikan itu untuk dimasak dan disantap.
Langit Terbelah
Fenomena langit terbelah seperti yang terjadi di Yogyakarta pada 11 Juni 2010 bukan hanya terjadi di Indonesia. Tapi, juga terjadi di sejumlah wilayah di dunia.
Kejadian itu juga terjadi di Nebraska, Florida, South Dakota. Ketiganya ada di Amerika Serikat. Kejadian unik berupa cahaya raksasa yang menyorot langit sehingga langit tampak terbelah itu terlihat di South Dakota pada 2007. Warnanya biru mencolok.
Hal serupa terjadi Nebraska, 26 Juni 2008. Orang awam akan melihat keanehan itu sebagai bentuk kemarahan Tuhan atau ada makhluk angkasa luar yang sedang melintas. Padahal fenomena itu terjadi karena sinar matahari terhalang obyek tertentu seperti awan.
Ombak Terpanjang
Dua kali dalam setahun, antara Februari dan Maret, air Samudera Atlantik bertumpuk di Sungai Amazon, menciptakan gelombang ombak terpanjang di dunia. Fenomena ini disebabkan oleh arus Samudera Atantik yang memenuhi muara sungai, sehingga menghasilkan ombak setinggi 12 kaki yang dapat berlangsung hingga lebih dari setengah jam.
Matahari Hitam
Selama musim semi di Denmark, pada kira-kira satu setengah jam sebelum matahari terbenam, kawanan burung jalak Eropa (sturnus vulgaris) yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari sejuta berkumpul dari berbagai penjuru berkumpul membentuk formasi-formasi menakjubkan.
Fenomena ini sering disebut dengan Black Sun, dan dapat ditemui di awal musim semi di sepanjang daratan berawa di Denmark bagian barat selama bulan Maret hingga pertengahan April. Burung-burung ini bermigrasi dari selatan dan menghabiskan waktunya di padang-padang rumput mencari makan dan tidur di rerumputan di malam hari.
Laut Terbelah
Ini adalah fenomena alam yang paling mengagumkan di Korea Selatan yang dinamakan “Moses Miracle”, dua kali setahun terjadi air surut, terbuka suatu alur daratan sepanjang 2.8 kilometer dan lebar 40 meter yang menghubungkan pulau Jindo dan Modo selama beberapa jam. Fenomena terjadi kerana perubahan kepekatan air laut.
Fenomena ini sebenarnya telah lama di ketahui oleh orang Korea tetapi tidak di beritakan hingga pada tahun 1975, duta besar Perancis yakni Mr. Pierre Randi berkunjung ke negara itu dan merasa takjub dengan fenomena berkenaan dengan berita di surat kabar Perancis.
Hujan Darah
Lebih dari 500.000 meter kubik air hujan berwarna merah tercurah ke bumi. Pada mulanya ilmuwan mengira air hujan yang berwarna merah itu disebabkan oleh pasir gurun, namun para Ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan, unsur merah di dalam air tersebut adalah sel hidup, sel yang bukan berasal dari bumi !
Hujan yang pertama jatuh di distrik Kottayam dan Idukki di wilayah selatan India. Bukan hanya hujan berwarna merah, 10 hari pertama dilaporkan turunnya hujan berwarna kuning, hijau dan bahkan hitam. Setelah 10 hari, intensitas curah hujan mereda hingga September.
Hujan tersebut turun hanya pada wilayah yang terbatas dan biasanya hanya berlangsung sekitar 20 menit per hujan. Para penduduk lokal menemukan baju-baju yang dijemur berubah warna menjadi merah seperti darah. Penduduk lokal juga melaporkan adanya bunyi ledakan dan cahaya terang yang mendahului turunnya hujan yang dipercaya sebagai ledakan meteor.
Contoh air hujan tersebut segera dibawa untuk diteliti oleh pemerintah India dan ilmuwan. Salah satu ilmuwan independen yang menelitinya adalah Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari Universitas Mahatma Gandhi.
Mereka mengumpulkan lebih dari 120 laporan dari penduduk setempat dan mengumpulkan sampel air hujan merah dari wilayah sepanjang 100 km. Pertama kali mereka mengira bahwa partikel merah di dalam air adalah partikel pasir yang terbawa dari gurun Arab.
Hal ini pernah terjadi pada Juli 1968 dimana pasir dari gurun sahara terbawa angin hingga menyebabkan hujan merah di Inggris. Namun mereka menemukan bahwa unsur merah di dalam air tersebut bukanlah butiran pasir, melainkan sel-sel yang hidup.
Komposisi sel tersebut terdiri dari 50% Karbon, 45% Oksigen dan 5% unsur lain seperti besi dan sodium, konsisten dengan komponen sel biologi lainnya, dan sel itu juga membelah diri. Sel itu memiliki diameter antara 3-10 mikrometer dengan dinding sel yang tebal dan memiliki variasi nanostruktur didalam membrannya.
Namun tidak ada nukleus yang dapat diidentifikasi. Setiap meter kubik sampel yang diambil, terdapat 100 gram unsur merah. Jadi apabila dijumlah, maka dari Juli hingga September terdapat 50 ton partikel merah yang tercurah ke Bumi.
http://www.indralasmana.co.cc/2010/01/badai-petir-abadi-di-venezuela.html
http://jongjava.com/web/fenomena/975-hujan-ikan-di-honduras-
http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2010/06/21/brk,20100621-256958,id.html
http://www.elitha-eri.net/2009/03/25/ombak-terpanjang-di-brazil/
http://aurora-spot.blogspot.com/2009/07/selama-musim-semi-di-denmark-
http://myknowledge1981.blogspot.com/2010/05/fenomena-laut-terbelah-di-korea-selatan.htmlpada-kira.html?zx=77b8cb15d1d61782
http://www.koleksiweb.com/iptek/misteri-hujan-berwarna-merah-di-india.html
0 komentar: on "On The Spot: 7 Fenomena Alam Teraneh"
Posting Komentar