Gagasan untuk menggunakan kabel listrik AC (alternating current) untuk mentransfer data sendiri bukanlah hal baru. Dengan membundel eneri radio-frequency (RF) pada jalur yang sama dengan arus listrik, data dapat ditransmisikan tanpa perlu menggunakan jalur data terpisah. Hal ini bisa terjadi karena arus listrik dan getaran RF memiliki frekuensi yang berbeda. Keduanya tidak saling menginterferensi.
Kabel merupakan salah satu komponen dari jaringan yang dimiliki oleh perusahaan penyedia listrik. Selain kabel, jaringan listrik menggunakan generator, stasiun kecil atau gardu, transformer atau trafo, dan perangkat penyambung lainnya untuk membawa listrik dari pembangkit menuju dinding-dinding rumah dan kantor.
Ketika listrik meninggalkan pembangkit, dia bergerak menuju gardu, baru kemudian didistribusikan ke kabel-kabel transmisi bertegangan tinggi. Ketika digunakan untuk mentransmisi koneksi broadband, kabel bertegangan tinggi inilah yang menjadi penghalang pertama. Listrik yang mengalir pada kabel bertegangan tinggi berkisar antara 155.000 hingga 765.000 volt. Jumlah ini sangat tidak cocok untuk mentransmisi data.
Seperti yang dijelaskan di atas, arus listrik dan RF menggunakan frekuensi yang berbeda. Agar data dapat ditransmisikan secara jernih dari satu titik ke titik lain, dibutuhkan jalur yang mendukung spektrum radio untuk bergetar tanpa terinterferensi oleh sumber lain. Ratusan ribu volt listrik tersebut tidak bergetar di frekuensi yang tetap. Arus listrik dalam jumlah tersebut melibas semua spektrum. Bila dia bergerak di spektrum yang digunakan RF, dipastikan sinyal transmisi data akan drop atau bahkan hancur berantakan.
BPL mem-bypass masalah ini dengan menghindari penggunaan bersama kabel bertegangan tinggi. Sistem ini menurunkan tegangan data menjadi 7200 volt, atau sama dengan arus listrik yang dialirkan pada kabel bertegangan menengah.
0 komentar: on "Cara Kerja Broadband over Power Lines (BPL)"
Posting Komentar