Dua ahli kimia, yakni Jabir ibnu Hayyan dan al Kindi, melalui berbagai penemuan dalam proses kimia sanggup menghasilkan formula luar biasa yang bermanfaat bagi pembuatan parfum dengan aneka jenisnya. Sejumlah ahli lainnya juga menaruh perhatian besar terhadap teknik pembuatan parfum. Tak kurang dari sembilan risalah teknis bagi produksi parfum sudah dihasilkan, seperti disampaikan al Ishbilli, kimiawan Muslim berpengaruh pada abad ke-12.
Namun, harus diakui, pengembangan industri parfum di dunia Islam mencapai tahapan mengagumkan berkat kontribusi Ibnu Hayyan. Dia dijuluki Bapak Kimia Modern. Tak tanggung-tanggung, tokoh ini melahirkan beberapa metode penting, seperti penyulingan, penguapan, dan penyaringan, yang sangat efektif untuk mengambil aroma wewangian dari tumbuhan dan bunga dalam bentuk minyak.
Intinya, umat Islam menorehkan prestasi tinggi. Terutama, dengan dikembangkannya teknik dan proses ekstraksi wewangian melalui teknologi distilasi uap. Pencapaian ini sangat berpengaruh pada kemajuan industri parfum masa berikutnya. Bahan ramuan parfum temuan ahli kimia Muslim banyak diikuti oleh kalangan industri parfum di dunia Barat.
Demikian halnya industri mesiu mengalami pencapaian signifikan sejak abad ke-7. Seorang ahli kimia bernama Khalid bin Yazid memperkenalkan bahan potasium nitrat yang menjadi bahan utama pembuatan mesiu. Karya Ibnu Hayyan dan alRazi juga menyinggung soal potasium nitrat.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/10/08/18/130613-geliat-industri-kimia-dalam-perjalanan-sejarah-islam
0 komentar: on "Sumbangsih Pembuatan Parfum dalam Peradaban Islam"
Posting Komentar