Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Jabir bin Aflah. Ia sering di kacaukan dengan tokoh lain yang juga bernama Jabir, yaitu Jabir Ibnu Hayyan, seorang alkemis abad ke-8 M, sebab keduanya memliki nama Latin yang sama, yaitu Ceber. Padahal, Jabir bin Aflah adalah seorang astronom kawakan pada abad pertengahan. Ia berasal dari Seville (Isybilia). Di Eropa, dialah astronom muslim pertama yang membangun observatorium Giralda yang terletak di kota kelahirannya. Jabir bin Aflah meninggal dunia pada tahun 1150 M.
Adapun karya astronomi yang sempat ditinggalkan oleh Jabir bin Aflah dan sekarang masih dapat di jumpai adalah “Kitab al-Haya”, yakni sebuku tentang astronomi. Salinan buku ini terdapat di Berlin dengan judul “Ishlah al-Majisti” (“Correction of Almagest”, koreksi terhadap Almagest).
Didalam “Kitab al-Haya”, Jabir bin Aflah dengan tajam mengkritik beberapa pandangan dan pikiran Ptolemaios, terutama ketika ia menegaskan bahwa planet-planet yang lebih dekat, yakni Merkurius dan Venus, tidak mempunyai parallax yang tampak (dapat dilihat), meski Jabir sendiri memberikan parallax sekitar 30 untuk matahari. Juga dinyatakan bahwa planet-planet ini lebih dekat dengan bumi dari pada dengan matahari.
Buku tersebut merupakan catatan berharga dan amat bernilai sebagai pengantar ke bagian astronomi, disertai dengan suatu bab khusus tentang trigonometri. Pada bagian trigonometri sferis, dia mengambil “Rule of the Four Magnitudes” (Aturan Empat Besaran) sebagai landasan untuk turunan rumusnya serta memberikan rumus utama yang kelima untuk sudut segitiga yakni Cos A = Cos a . Sin B. Sedangkan dalam trigonometri bidang, dia menyelesaikan soal-soal yang ada dengan bantuan ‘chord’ (penghubung antara dua buah titik dalam sebuah lingkaran) sebagai pengganti dari penggunaan fungsi-fungsi trigonometri: Sinus dan Cosinus. “Kitab Al-Haya” ini telah diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh Gerard dari Cremona, yang kemudian diterbitkan oleh Fetrus Apianus pada tahun 1534 M. di Nuremburg.
Jabir bin Aflah pula orang yang menciptakan bola Armillary untuk mengukur kedudukan benda-benda langit, serta mengarang sebuah buku yang menunjukan kesalahan system Ptolemaeus dan mencoba memperbaikinya. Jadi tidak mengherankan bila nama Jabir bin Aflah begitu berkibar dalam bidang astronomi pada masanya.
0 komentar: on "Jabir bin Aflah"
Posting Komentar