Agama mengajarkan maut dan jodoh di tangan Tuhan. Namun para ilmuwan berhasil menemukan sebuah teknologi lewat uji genetic (DNA) yang dapat mengetahui sampai berapa lama seseorang dapat hidup. Menurut mereka, usia seseorang ditentukan oleh panjang struktur kromosomnya. Ini disebut telomeres. Makin pendek telemeres Anda, maka makin cepat Anda meninggal. Walau tidak bisa memastikan secara tepat, tapi rentang waktu ajal datang itu bisa diperkirakan 5-10 tahun.
Tes DNA bisa mengetahui usia Anda tinggal berapa lama, hal ini bisa digunakan oleh perusahaan asuransi untuk melihat profil klien yang mau di cover asuransi
Teknologi memperkirakan maut datang ini bakal dijual di pasar akhir tahun ini di Inggris. Harga uji DNA semacam ini 435 pound sterling atau sekitar Rp 6 juta. Beberapa ilmuwan medis mulai mempertanyakan kode etis jika teknologi itu jadi diluncurkan ke pasaran. Tentu saja yang bakal mendapat keuntungan adalah perusahaan asuransi. Sebab mereka bisa mengetahui kapan pemohon aplikasi itu meninggal dengan mewajibkan mereka mengambil tes itu.
Menurut sang penemu, Dr Maria Blasco dari Pusat Riset Kanker Nasional Spanyol yang berkantor di Madrid, tes ini sangat tepat dan cepat. “Paling penting adalah kita dapat menentukan adanya telomeres berbahaya, yakni yang sangat pendek,” katanya. Ia menyatakan orang dengan telomeres pendek berarti masa hidupnya juga sebentar. Namun ia mengaakui tidak dapat menjamin seseorang yang memiliki telomeres panjang bisa hidup lebih lama.
Fungsi telomere itu sendiri berfungsi untuk mencegah kerusakan DNA, letak telomere berada di setiap ujung lengan kromosom dan keberadaannya mencegah kerusakan informasi genetik yang tersimpan pada setiap kromosom.
Dengan kata lain, panjang telomere pada kromosom itu menunjukkan "usia biologis" suatu spesies...
Usia biologis bisa digambarkan seperti hitungan mundur kapan sel-sel kita menjadi degeneratif, mati, dan tidak membelah lagi.
Wallahualam..
Source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar