Syaikh Jafar Al-Hawali, dalam bukunya Yaumul Ghadhale (Hari Kemarahan) mengatakan “Tinggallah pertanyaan terakhir dan sulit, kapankah terjadinya hari kemarahan, kapankah Allah akan menghancurkan negara kotor dan perusak, serta kapankah belenggu Al-Quds akan dibuka?
Barangkali, jawabannya telah dikemukakan secara implisit. Ketika Daniel, menetapkan jarak antara derita dan jalan keluar, sebagaimana telah dikemukakan adalah 45 tahun, sedangkan kita telah mengetahui bahwa waktu berdirinya negara kotor sebagaimana dipastikan oleh Daniel adalah pada tahun 1967 M dan itu telah terjadi. Maka berdasarkan hal ini, bisa jadi Rihayah (akhir) atau bidayatun-nihayah (awal dari keberakhiran) adalah tahun 1967 + 45 tahun) = 2012 M, itulah yang kita harapkan terjadi dan kita tidak bisa, memastikannya, kecuali apabila telah menjadi kenyataan….” (Hal. 122).
Untuk memperjelas hal ini dikatakan: “Sesungguhnya perbedaan waktu antara anggapan apakah tahun 2012 M merupakan nihayah ataukah bidayatun. Nihayah adalah jangka waktu kehidupan Al-Mahdi yaitu : tujuh, delapan atau sepuluh tahun, sebagaimana disebutkan dalam sebuah atsar shahih.
Dari penjelasan ini bisa ditarik dua kesimpulan bila kita mengatakan tahun 2012M adalah bidayatun nihayah (awal keberakhiran), maka ini berarti Al-Mahdi baru akan muncul menjelang tahun 2012 M. Ini berarti kemunculan Al-Mahdi tinggal sekitar 1 tahun ke depan. Wallahu a'lam.
Namun apabila tahun tersebut adalah nihayah (tahun keberakhiran) bagi negara Israel, maka itu artinya terjadi menjelang turunnya Isa karena keberakhiran negara tersebut melalui tangan beliau dan diketahui bahwa Al-Mahdi muncul paling tidak tujuh sebelum turunnya Isa.
Ini hanyalah sebuah perkiraan analisis sedangkan iya apa tidaknya, waktulah yang akan menjawab. Sebenarnya bukanlah hal ini yang paling untuk ditekankan, tapi, dari adanya analisis ini diharapkan kita sadar kembali bahwa kiamat memang sudah dekat. Perang besar yang mencekam telah di depan mata, maka persiapan amal dan iman yang kuat adalah cara yang paling tepat dalam menyongsong kematian. Semoga Allah senantiasa meridhai setiap langkah amal usaha kita. Amiin.
Kaskus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar