Minggu, 19 September 2010

Kebenaran Al-Qur'an: Penentu Kelamin Bayi


Pada abad 19-20 awal, orang-orang masih ramai berpendapat jika jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel dari ibunya, atau paling kurang dipercayai bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel jantan dan sel betina secara bersama.

Hal ini terkadang masih berlaku jika wanita melahirkan bayi perempuan, maka suami, keluarga atau masyarakat akan menyalahkan wanita yg melahirkan.

Akan tetapi Al-Qur’an memberi informasi yang berbeda dalam sebuah ayatnya yang terdapat pada Surat 53 An-Najm ayat 45-46 yang artinya:
45. DAN BAHWASANYA DIALAH YANG MENCIPTAKAN BERPASANG-PASANGAN PRIA DAN WANITA. 46. DARI AIR MANI, APABILA DIPANCARKAN.

Jelas sangat, bahwa yang peran yang paling menentukan dalam pembentukan janin ialah air mani dari pihak Suami

Cabang ilmu genetika dan biologi molekular yang sedang berkembang telah secara ilmiah membenarkan kecermatan informasi yang diberikan Al-Qur’an. Kini dipahami bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sperma sedangkan perempuan tidak memiliki peran apapun dalam proses penentuan kelamin calon bayi ini.

Dijelaskan pula dalam Surat 75 Al-Qiyamah ayat 37 yang artinya:
BUKANKAH DIA DAHULU SETETES MANI YANG DITUMPAHKAN?

Kromoson merupakan unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. 2 Kromosom jenis kelamin ini terdapat diantara 46 Kromosom yang menentukan struktur seorang manusia. 2 Kromosom ini dinamakan XY pada laki-laki dan XX pada wanita karena bentuk kromosom ini mirip dengan huruf X dan Y. Kromosom Y membawa gen yang mengkode sifat laki-laki, dan kromosom X membawa gen yang mengkode sifat wanita.

Pembentukan seorang manusia baru, berasal dari kombinasi silang dari salah satu kromosom-kromosom ini yang berada dalam tubuh laki-laki dan wanita secara berpasangan. Pada perempuan, kedua komponen sel kelamin yang terbelah menjadi 2 selama ovulasi membawa kromosom X. Sebaliknya sel kelamin laki-laki menghasilkan 2 sperma yang berbeda.

1 mengandung kromosom X dan lainnya kromosom Y. Jika semua kromosom X dari perimpuan bergabung dengan sebuah sperma yang mengandung kromosom X, maka bayi tersebut adalah perempuan. Jika ia bergabung dengan sperma yang mengandung kromosom Y, maka bayi tersebut adalah laki-laki. Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom dari laki-laki yang bergabung dengan sel telur perempuan.

read more...

Senin, 13 September 2010

Relativitas waktu Dalam Al-Quran


Zaman ini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20.

Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas.

Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:

Qs. 22 Hajj:47 "Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu."

Qs. 32 Sajdah:5 "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu."

Qs. 70 Ma'aarij:4 "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun."

Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:

Qs. 23 Mu'minuun:122-114 "Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'."

Sumber:
http://www.facebook.com/group.php?gid=367838095520
read more...

Jumat, 03 September 2010

Kebenaran Al-Qur'an: "Sesungguhnya di Bawah Lautan Ada Api dan di Bawah Api Ada Lautan"



Qs.52 Thuur:6. dan laut yang di dalam tanahnya ada api,
Sabda Rasulullah Muhammad SAW: "Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan."

Kata yg diguna dalam ayat diatas ialah "Sajara", sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih. Sehingga dalam persepsi orang zaman dulu, semasa Qur'an diturunkan 1400 yang lalu, api dan air adalah sesuatu yang bertentangan.

Air mematikan api sedangkan api itu menguapkan air. Lalu bagaimana mungkin dua hal yang berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat tanpa ada yang rusak salah satunya?

Ayat Al-Quran ini telah menjelaskan struktur bumi itu sendiri. Ini terbukti dengan teori pemisahan lantai laut (seafloor spreading) yang menyebabkan magma di bawah kerak bumi keluar dengan tekanan yang kuat ke permukaan di bawah laut.

Setelah Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut dan samudera dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya materialistik yang dijalani manusia sekarang ini.

Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudera bumi yang kemudian mereka sebut sebagai 'gunung-gunung tengah samudera' yg sebagian besar terdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) dan dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar di kedalamannya mencapai 65 km.

Suhu di beberapa lautan melebihi 1.000 derajat Celcius, meski sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu memanaskan air laut dan samudera.

Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.

Contoh tanah yg diambil dari dasar laut kedalaman 3.000 m, tidak ada seorang pun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu Stapler contoh tanah dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius.

Terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap gunung berapi.

Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam pisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.

Dari sini tampaklah kehebatan hadits Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda: "Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan."

Sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui oleh umat manusia pada beberapa tahun terakhir & cuma dengan peralatan modern abad 20.

Gunung laut terdekat dari Saudi Arabia, tempat diturunkan Qur'an 1400 tahun yg lalu, ialah berada di Laut Arab, iaitu sekitar 800 Km di Timur Selatan negara oman, tak mungkin Rasulullah Muhammad SAW pergi & menyelam sejauh itu.

Pelansiran fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadits Rasulullah SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu langit dan diberitahui oleh Allah Sang maha Pencipta langit dan bumi. Maha benar Allah yang menyatakan:

"Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan, yang diajarkan kepadanya oleh yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Qs.53 Najm:3-7

Segala puji bagi ALLAH Tuhan semesta alam.

Sebuah Mukjizat terbesar berupa sebuah buku yang diturunkan melalui seorang Al-Amin (tak pernah berbohong) yang tak dapat membaca dizaman kuno kepada ummat terakhir yang pintar dan selalu membaca buku di zaman modern dan baru dapat dibuktikan oleh peralatan akhir zaman. Siapa lagi yg mewahyukan jika bukan PENCIPTA ALAM SEMESTA?


Sumber:
http://www.facebook.com/group.php?gid=367838095520
read more...